Ada dia dimatamu

“Tolong saya, Tante. Sekali ini saja.”

Mahasiswa itu memohon juga dengan tatapannya. Muda, tampan, berambisi dan penuh dendam. Tak habis fikir. Apa yang ada dibenaknya hingga meminta pertolonganku?

Ya. Aku. Mantan istri simpanan ayahnya.

Aku menghela nafas pelan.

“Baiklah.”

Dia tersenyum.

*

Disinilah aku sekarang. Duduk berdua bersama seorang laki-laki yang menikahiku lebih dari setahun lalu. Laki-laki matang, suami dari istrinya, juga ayah bagi anak-anaknya.

Ya. Aku memang si nomor dua. Selalu begitu. Dan kuulangi sekali lagi. Namun bukan tanpa maksud. Ada rencana besar dibalik semua ini. Dan aku sudah setuju untuk terlibat didalamnya. Walau harus mendustai hatiku sendiri.

Biarlah. Aku harus bertahan sampai akhir.

Dan rencana besar ini sudah masuk ke level selanjutnya. Rumit dan penuh intrik. Berat, tapi bukan tak mungkin bisa berhasil. Tak boleh ada detil sekecil apapun yang terlewat. Semua harus berhasil.

Harus.

Walaupun aku harus membuang perasaanku jauh-jauh. Karena semua rangkaian ini begitu menyiksa. Bukan karena kamu ada yang memiliki. Bukan karena aku benci berbagi dengan perempuan lain. Tapi karena tiap kali kulihat ke dalam matamu ada sosok lain yang terbayang nyata.

Mantan suamiku. Ayah si pemuda tampan.

6 thoughts on “Ada dia dimatamu

Tinggalkan Balasan ke wahyu siswaningrum Batalkan balasan