Senyum untukmu yang lucu

Aku bahagia.

Dia ternyata tak seperti yang kuduga. Kukira dia sombong. Tak mau berteman denganku. Tak mau tersenyum padaku. Apalagi berbincang dan bercanda. Kukira dia hanya mau berteman dengan kakak-kakak perempuanku. Ternyata aku salah besar.

Tiba-tiba saja dia mendekatiku hari ini, saat baru pulang sekolah. Mengajakku bicara, tertawa, makan siang, main games dan banyak hal lain. Senyumku tak pernah lepas dari wajah. Senyum manis. Sangat manis. Hanya untukmu yang lucu.

Sepertinya, aku jatuh cinta padanya.

*

Aku bahagia.

Ternyata dia tak seperti yang kuduga. Kukira dia enggan berteman, karena aku teman kakak-kakak perempuannya. Karena kami sama-sama laki-laki. Karena dia merasa umur kami terpaut jauh. Ternyata aku salah besar.

Kucoba mendekati sepulang dia dari sekolah hari ini. Ada kejut diwajahnya. Kuajak berbincang, bercanda, tertawa, makan siang, main games, dan banyak hal lain. Dia tampak gembira. Juga aku.

Senyumku tak pernah lepas dari wajah. Senyum seringai. Hanya untukmu yang lucu.  Yang sudah masuk jebakku.

Sepertinya, dia sudah jatuh hati padaku.